Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Teras Cikapundung Oase Baru di Bandung

Salah satu karya walikota Ridwan Kamil adalah teras Cikapundung, 10 tahun lalu tatkala masih mahasiswa saya membayangkan jika daerah tersebut tertata rapi, bersih dan jadi tempat berlibur gratis buat masyarakat, ternyata harapan tersebut diwujudkan oleh kang Emil, meski tak pernah curhat atau menyampaikan hal ini kepada beliau. Pagi tadi mampir ke sana, sekitar jam 7.30 dimana masih sedikit pengunjung, cukup nyaman, meski tak terlalu luas, tapi cukup menghibur. Ada parkir motor, untuk yang bawa mobil agak sulit, karena hanya di pinggir jalan yang tersedia. Paling mudah naik angkot Cicaheum-Ciroyom, Cicaheum-Ledeng atau Cisitu-Tegalega. Semoga saja terawat, kalau hari ini lumayan terawat karena petugasnya cukup tegas menegur pengunjung yang nyampah. Terimakasih kang Emil dan pemkot Bandung yang telah menyediakan oase buat warga/pengunjung kota Bandung.

Mampir di Kafe Two Cent Bandung

Tadi malam ada acara dgn rekan di sana, lokasinya di jalan Cimanuk no 2 Bandung, deket jalan Martadinata/Riau. Spesialisasinya adalah kopi. Tapi banyak menu lain yang dijual. Mengenai harga agak di atas rata-rata kafe di Bandung, mengenai rasa, memuaskan. Tadi malam pesan Peking Style Tender Beef seharga 65 ribu, berupa potongan daging sapi di kasih tepung kentucky, sayang rasa dagingnya jadi kurang terekspos kalau di masak cara itu, kemudian dilengkapi sayuran segar/salad ala barat dan mayones. Kemudian minumnya special T seharga 29 ribu berupa teh hijau dengan daun mint dengan rasa manis yang sedang, segar. Semua harga sudah termasuk pajak dan bisa pakai WIFI gratis. Recommended kalau ada uang lebih, kalau lagi bokek, bikin sendiri karena bahannya semua ada di supermarket, mungkin biaya semuanya nya tak sampai 50 ribu. Oh ya, meski pertengahan bulan, masih tetap ramai, entah beli makan minum atau cuma nongkrong, kurang jelas.

Review Film Deadpool

Film yg lagi hits yg diputar lebih dari 10x sehari di XXI Ciwalk ini ternyata film terburuk dalam hal isi film. Benar2 tidak menarik dan kasar. Awalnya sang tokoh adalah pasukan khusus yg kemudian berusaha menjadi masyarakat sipil, kemudian dia menjalin hubungan asmara dengan pelacur, saat mau berhubungan, dia pingsan, kemudian oleh dokter dia didiagnosa kena kanker yg tak bisa sembuh. Kondisi ini dimanfaatkan oleh agen laboratorium, untuk dijadikan obyek percobaan, dengan janji akan diberi kekuatan super dan bisa menyembuhkan diri. Ternyata saat dilakukan percobaan kulitnya berubah buruk, seperti kulit terbakar, termasuk mukanya. Inti film ini dia mencari petugas lab yg melakukan percobaan. Darah, badan putus, berlubang kena peluru dan belah kena pedang sangat sering ditampilkan. Kata kasar juga berulang diucapkan. Benar2 film sampah yang sukar diambil pelajaran positif di dalamnya. Untung pakai TCash, cukup bayar 15 ribu, coba kalau bayar penuh, mungkin bakal lebih nyesel nonton

Nonton XXI Seharga 15 Ribu Rupiah

Gambar
Masih dalam promo TCash, ada penawaran menarik buat menonton film di studio 21 atau XXI, yaitu cukup bayar 15 Ribu, untuk semua film di bioskop XXI tertentu. Lumayan penghematannya, dari harga 35 ribu menjadi 15 ribu, berarti diskon 20 ribu atau hampir 60%. Satu TCash cuma bisa satu tiket, jadi kalau mau ramai-ramai, semua harus pasang TCash di handphone nya. Di Bandung bisa nonton di XXI Ciwalk dan TSM.