Pengalaman di Trans Studio Bandung

Kemarin adalah pengalaman pertama kami ke Trans Studio Bandung, meski sudah cukup lama tahu ada tempat bermain ini. Sebelumnya pernah ke Trans Studio Makassar di tahun 2010.
Karena ada keponakan yang ingin ke sana serta ekspektasi yang tinggi mengenai tempat ini, mengingat pengalaman sebelumnya di Makassar yang begitu spektakuler, akhirnya kami book 4 tiket masing masing seharga 270 ribu Rupiah sehingga totalnya menjadi 1,08 juta Rupiah.
Namun keanehan mulai terasa begitu sampai di Trans Studio Bandung. Mulai penyambutan yang tak begitu bersemangat, kebetulan bersamaan dengan family gathering pabrik onderdil otomotif Showa yang berjumlah 7000 ribu orang sehingga kami sempat diminta menunggu padahal sudah jam 9 lewat. Menunggu 10 menit setelah ada instruksi dari bos mereka bahwa pengunjung umum bisa masuk. Kemudian kami harus menukar tiket ke loket, padahal di tiket online sudah tertulis tinggal scan saja di gate masuk. tidak ada gelang masuk, dan kami dipaksa untuk beli kartu megacash Bank Mega yang tak pernah kami pakai (di Carefour saja yang laku cuma kartu kreditnya).
Setelah masuk kami mencoba beberapa wahana
1. Superheroes 4 D
antara gambar dan efek 4 D (gerakan kursi, semprotan air) tidak sinkron, ada jeda, sehingga sama sekali tidak spektakuler. Baru bisa masuk jam 9.15 dan acara dimulai jam 9.45. Jam 10 sudah selesai. Efek angin tidak dinyalakan. Penghematan atau sedang breakdown, entahlah, tidak sesuai ekspektasi.
2. Dunlop Transcar Racing
lumayan, meski beberapa mobil macet di lintasan. Intinya naik mobil di rel, dengan pijakan gas dan rem. Satu mobil yang tak macet bisa mendorong 3 mobil yang mogok di depan.
3. Ocean World Science Center
Seperti museum, kebanyakan imitasi dari busa, lumayan banyak pengetahuan, cocok untuk segala umur.
4. Dunia lain
Wahana yang paling panjang dan lama antriannya ini terasa paling tidak imbang antara peminat dan kapasitas. Menunggu dari pukul 11.30 dan baru bisa masuk wahana pukul 12.45 tanpa ada hiburan dari petugas adalah sesuatu yang aneh. Mengenai wahana, cukup bagus desainnya, namun karena tahu itu rekayasa, sama sekali tidak menakutkan.
Karena kelebihan pengunjung, dalam 5 jam hanya 4 wahana yang kami kunjungi dari 20 wahana yang tersedia. Kami sempat beli milkshake seharga 15 ribu yang dibuat dari sekotak susu ultra 5 ribuan dan sebutir blueberry, lumayan rasanya. Dan brondong jagung besar seharga 26 ribu.
Dibanding pengalaman 5 tahun  lalu di Trans Studio Mall Makassar, pengalaman kali ini jauh menurun, seperti :
1. Peralatan yang sudah menua dan tidak dalam kondisi prima
2. Petugas yang tidak bersemangat dan tidak ada inisiatif
Jika di Makassar dulu apabila ada antrian di satu wahana, maka ada petugas yang menginfokan wahana lain yang kosong. Di sini dibiarkan saja.
3. Tidak ada acara spesial untuk akhir pekan, hanya harga tiketnya yang spesial, naik dari 170 ribu di weekdays menjadi 270 ribu untuk weekend.
4. Adanya tiket VIP yang harus bayar ekstra, tetapi tidak diimbangi dengan pengalaman yang spektakuler menjadikan Trans Studio Bandung ini terkesan seperti hanya kejar omset/sales saja toh masih banyak orang yang belum pernah ke sini.
5. Downgrade
Entahlah yang terjadi di Trans Studio Makassar, apakah terjadi downgrade atau masih spektakuler seperti dulu.
Hiburannya hanyalah kebetulan wahana ini satu gedung dengan mall yang megah, sehingga cukup mengurangi kekecewaan. Kalau difikir ulang, mendingan belanja dan makan di Trans Studio Mall daripada harus antri di wahana. Semoga saja ada perbaikan di Trans Studio Bandung.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencairkan DPLK Simponi BNI

Cara Transfer Saldo Gopay Ke Grabpay

Redeem Pizza Gratis Pizza Domino