Pengalaman Pertama Naik Gojek
Karena sukar cari parkir mobil kalau berangkat siang hari, kemarin berangkat jalan kaki. Berhubung pulangnya sudah jam 10 malam, opsinya 1.nebeng teman tapi ini pasti ngrepotin karena tidak ada yang sejalur,2.naik angkot, nyambung jalan kaki,beresiko karena melalui titik yang sepi,3.naik taksi, ok, berhubung tarif (minimal 35 ribu euy) dan ketersediaan yg tak bisa segera akhirnya 4. Coba aplikasi gojek yang sudah kuinstal 1 bulan yang lalu.
Hasilnya :
Positip:
1. Murah, untuk jarak 2 kilo cuma bayar 10 ribu, sebenarnya mungkin 20 ribu karena ada bonus 10 ribu, cuma bayar 10 ribu. Bisa dibayar pakai kredit poin yang pengisiannya bisa transfer ke rekening Gojek di BCA. Enaknya cash less adalah tak repot menyiapkan uang yang pas.
2. Cepat, tak sampai 5 menit. Kalau melihat populasi Gojek yang sangat padat(bisa dilihat di peta aplikasi Gojek), tak mengherankan bisa dengan mudah dan cepat mendapatkan ojek pesanan kita.
Negatip :
1. Tidak persis yang diiklankan, misal: driver tak pakai jaket hijau Gojek. Tidak dipinjami masker hidung dan penutup rambut. Ditawari pakai helm apa tidak, padahal pakai helm kan sudah jelas wajib berkendara di jalan raya.
Terlepas dari itu keberadaan Gojek sangat membantu dalam mendapat transportasi yang cepat, murah dan pasti. Semoga semakin baik lagi pembinaan Gojek kepada para driver.
Komentar
Posting Komentar