Pengalaman Rawat Inap Di Rumah Sakit Menggunakan BPJS Kesehatan

Kemarin, karena suatu hal, ada keluarga yang harus operasi dan rawat inap di salah satu rumah sakit swasta di Bandung. Setelah menunggu hampir sepekan, akhirnya dapat kamar juga untuk rawat inap. Urutannya sbb :

- periksa di Puskesmas/klinik terdekat sebagai perawatan pertama, sesuai yang kita pilih/tercantum di kartu BPJS Kesehatan. Jika Puskesmas/klinik tidak mampu menangani akan dirujuk ke rumah sakit terdekat/diminta pasien. Dokter di Puskesmas/klinik akan memberikan surat pengantar/rujukan ke rumah sakit.

- di rumah sakit ada bagian BPJS, ikuti antrian dan prosedur, bisa setengah hari mengurus ini, dan terakhir jika harus rawat inap, maka kita akan ketemu bagian rawat inap, menentukan kapan bisa masuk, karena antrian kamarnya cukup panjang. Pengalaman saya daftar hari Senin, kamar baru tersedia hari Minggu. Untuk itu pihak rumah sakit akan minta 2 nomor telepon yang bisa dihubungi, pastikan standby/tidak silent selama seminggu. Datang ke bagian pendaftaran rawat inap tepat waktu.

- administrasi, sampai dapat kamar sekitar 2 jam. Ikuti saja semua operasi, perawatan dan pengobatan yang sudah ditentukan mengikuti plafon/paket yang sudah ditentukan oleh BPJS Kesehatan. Pengalaman kemarin, inap di kamar kelas 1 (sesuai premi yang dibayar tiap bulan) berikut pengobatan/perawatannya 2 hari 1 malam, semua gratis, cuma perlu fotokopi KTP/BPJS Kesehatan dan tanda tangan saja. Pelayanannya juga baik dan ramah.

Kesimpulan : Pengalaman Rawat Inap Di Rumah Sakit Menggunakan BPJS Kesehatan sudah sangat baik dan memuaskan. Meski gratis, pelayanan baik dan memuaskan. Meskipun begitu kalau boleh memilih, tetap lebih enak kalau badan sehat dan berada di rumah, uang premi yang kita bayar dapat digunakan untuk membantu BPJS Kesehatan membiayai kesehatan masyarakat yang lain. Bisa dimulai dengan gaya hidup sehat, olahraga, jaga asupan makan/tidak banyak mengkonsumsi makanan/minuman/cemilan ber vitsin/gula/instan.